Selasa, 22 Januari 2013

MAKALAH MP3M--> Penelitian Tindakan Kelas


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Dalam sistem pembelajaran guru merupakan komponen yang sangat penting. Oleh karena itu, meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran harus dimulai dari guru itu sendiri.
            Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran adalah merancang dan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Melalui PTK guru selamanya akan meningkatkan kinerja yakni mengelola proses pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

B.Rumusan Masalah
1.      Apa itu Penelitian Tindakan Kelas?
2.      Apa saja tahapan Penelitian tindakan kelas ?
3.      Apa latar belakang pentingnya Penelitian Tindakan Kelas?
4.      Mengapa pentingnya Penelitian Tindakan Kelas untuk guru?
5.      Apa perbedaan Penelitian Tindakan Kelas dengan Penelitian lainnya?

C.Tujuan
1.      Menjelaskan pengertian Penelitian Tindakan Kelas.
1.      Mengetahui tahapan Penelitian tindakan kelas.
2.      Mengetahui alasan pentingnya Penelitian Tindakan Kelas.
3.      Mengetahui alasan Penelitian Tindakan Kelas untuk guru.
4.      Mengetahui Penelitian Tindakan Kelas dengan Penelitian lainnya?





BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian PTK
Penelitian tindakan kelas berkembang dari penelitian tindakan, sehingga untuk mengetahui pengertian PTK maka terlebih dahulu harus dipahami tentang penelitian tindakan.[1] Penelitian tindakan adalah suatu tindakan bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penelaran praktik sosial.[2]
Penelitian tindakan berbeda dengan penelitian-penelitian yang lain. Penelitian tindakan berkaitan erat dengan penelitian kualitatif, karena memang dalam pengumpulan datanya menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian tidakan merupakan suatu pencarian sistematis yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri dalam mengumpulkan data tentang pelaksanaan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi untuk kemudian menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan.
Secara etimologis penelitian tindakan kelas memiliki 3 istilah yanh saling berhubungan,yaitu: penelitian, tindakan dan kelas.
1.      Penelitian
Penelitian adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis, empiris dan terkontrol. siste matis dapat diartikan sebagai proses yang runtun sesuai dengan aturan tertentu, artinya proses penelitian harus dilakukan secara bertahap dari mulai menyadari adanya masalah sampai proses pemecahannya melalui teknik analisis tertentu untuk di tarik kesimpulan.[3]
Empiris mengandung arti bahwa kerja penelitian harus didasarka pada data-data tertentu. Begitu juga dengan pengambilan kesimpulan tidak didasarkan pada khayalan tetapi harus didukung oleh temuan data dan fakta.
2.      Tindakan
Tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan oleh peneliti yakni guru. Tindakan diarahkan untuk ,memperbaiki kinerja yang dilakukan oleh guru.
3.      Kelas
Kelas menunjukkan pada tempat proses pembelajaran berlangsung dan sekelompok siswa yang sama dan menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Dalam hal ini arti Kelas tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yaitu kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga (Suharsimi: 2005).
Berdasarkan 3 hal diatas maka yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas adalah poses pengkajian masalah pembelajaran didalam melalui  refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakukan tersebut.[4]
Dalam pengertian diatas ada beberapa hal yang amat penting dalam pengertian PTK ini, yaitu:
a.       PTK adalah proses, artinya PTK adalah rangkaian kegiatan dari mulai menyadari adanya masalah hingga bisa menyelesaikan masalah tersebut.
b.      Masalah yang dikaji adalah masalah yang terjadi da dalam kelas, artinya fokus permasalahan dalam PTK adalah masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru di dalam kelas.
c.       PTK dimulai dan diakhiri dalam dengan kegiatan refleksi diri artinya yang melaksankan PTK itu adalah diri sendiri.
d.       PTK dilakukan dengan berbagai tindakan, artinya PTK bukan hanya sekedar ingin mengetahui sesuatu akan tetapi adanya aksi guru untuk proses perbaikan.
e.       PTK dilakukan dalam situasi nyata, artinya aksi yang dilakukan guru dilaksanakan dalam setting pembelajaran yang sebenarnya tidak mengganggu program pembelajaran yang sudah direncanakan.
B. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
            Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu tahap: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Namun perlu diketahui bahwa tahapan pelaksanaan dan pengamatan sesungguhnya dilakukan secara bersamaan. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut :
Tahap 1: Perencanaan tindakan
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan (apabaila dilaksanakan secara kolaboratif). Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan.
Jika dilaksanakan sendiri oleh guru sebagai peneliti maka instrumen pengamatan harus disiapkan disertai lembar catatan lapangan. Yang perlu diingat bahwa pengamatan yang diarahkan pada diri sendiri biasanya kurang teliti dibanding dengan pengamatan yang dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar diri, karena adanya unsur subjektivitas yang berpengaruh, yaitu cenderung mengunggulkan dirinya. Dalam pelaksanaan pembelajaran rencana tindakan dalam rangka penelitian dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan
Adalah pelaksanaan, yaitu implementasi atau penerapan isi rencana tindakan di kelas yang diteliti. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap 2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rencana tindakan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak kaku dan tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan.
Tahap 3: Pengamatan terhadap tindakan
Yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat (baik oleh orang lain maupun guru sendiri). Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa kegiatan pengamatan ini tidak terpisah dengan pelaksanaan tindakan karena pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.
Sebutan tahap 2 dan 3 dimaksudkan untuk memberikan peluang kepada guru pelaksana yang berstatus juga sebagai pengamat, yang mana ketika guru tersebut sedang melakukan tindakan tentu tidak sempat menganalisis peristiwanya ketika sedang terjadi.
Oleh karena itu kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat ini untuk melakukan "pengamatan balik" terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan pengamatan balik ini guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi.

Tahap 4: Refleksi terhadap tindakan
Merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah "refleksi" dari kata bahasa Inggris reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi ini sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Inilah inti dari penelitian tindakan, yaitu ketika guru pelaku tindakan mengatakan kepada peneliti pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dn bagian mana yang belum. 
Apabila guru pelaksana juga berstatus sebagai pengamat, maka refleksi dilakukan terhadap diri sendiri. Dengan kata lain guru tersebut melihat dirinya kembali, melakukan "dialog" untuk menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Dalam hal seperti ini maka guru melakukan ”self evaluation” yang diharapkan dilakukan secara obyektif.
Untuk menjaga obyektifitas tersebut seringkali hasil refleksi ini diperiksa ulang atau divalidasi oleh orang lain, misalnya guru/teman sejawat yang diminta mengamati, ketua jurusan, kepala sekolah atau nara sumber yang menguasai bidang tersebut. Jadi pada intinya kegiatan refleksi adalah kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya.

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Apabila dikaitkan dengan "bentuk tindakan" sebagaimana disebutkan dalam uraian ini, maka yang dimaksud dengan bentuk tindakan adalah siklus tersebut. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal tetapi selalu berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus.

C. Latar Belakang Pentingnya PTK
            Dalam menjalankan tugasnya secara ideal guru merupakan agen pembaharuan yang diharapkan selalu melakukan langkah-langkah inovatif berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukannya.[5]
            Terdapat 3 peran utama yang dapat dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yakni peran sebagai perencana prograam pembelajaran, pengelolan pembelajaran dan penilai keberhasilan belajar siswa.
            Sebagai perencana guru bertanggung jawab dalam menyusun dan merumuskan program pembelajaran baik dalam bentuk silabus dan RPP. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam melaksanakan fungsinya sebagai perencana diantaranya adalah:
1.      Mengembangkan indikator hasil belajar
2.      Mengembangkan isi dan materi pelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar
3.      Merancang kegiatan pembelajaran baik dalam merancang strategi pembelajaran, menentukan metode pembelajaran serta menentukan skenario pembelajaran
4.      Menentukan sumber belajar
5.      Menentukan dan mengembangkan alat evaluasi
Sebagai pengelolan pembelajaran berhubungan dengan kemampuan guru dalam mengimplementasikan program pembelajaran, terdapat sejumlah kemampuan yang harus dimiliki oleh guru untuk menjamin kualitas pembelajaran, diantaranya:
a.       Kemampuan untuk membuka dan menutup pelajaran
b.      Kemampuan untuk mengembangkan variasi stimulus
c.       Kemampuan bertanya
d.      Kemampuan guru untuk menyampaikan materi pelajaran melalui bahasa yang komunikatif dan mudah dimengerti oleh siswa
e.       Kemampuan guru untuk memberikan penguatan terhadap respon siswa
Kualitas pembelajaran juga dapat diupayakan oleh guru dengan menerapkan berbagai metode dan strategi pembelajaran mutakhir. Dengan demikian guru perlu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolgi khususnya ilmu dalam bidang psikologi serta perkembangan alat teknologi.
Sebagai evaluator berhubungan dengan kemampuan guru untuk menemukan berbagai kelemahan dirinya dalam pengelolaan pembelajaran yang kemudian dinamakan evaluasi fungsi formatif serta kemampuan untuk menilai keberhasilan siswa dalam mencapai indikator hasil belajar yang dinamakan evaluasi fungsi sumatif.
PTK merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas peran dan tanggung jawab guru khususnya dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui PTK guru dapat meningkatkan kinerjanya secara  terus-menerus dengan cara melaksankan refleksi diri, yakni upaya menganalisis untuk menemukan kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran yang dilakukannya. Karena begitu pentingnya PTK untuk proses perbaikan maka PTK merupakan bagian dari kemampuan profesional guru. PTK merupakan kegiatan ilmiah yakni proses berpikir yang sistematis dan empiris dalam upaya memecahkan masalah,yaitu masalah proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru itu sendiri dalam melaksanakan tugas utamanya yaitu mengajar.[6]
D. Pentingnya PTK untuk Guru
            PTK berhubungan dengan guru dan permasalahan yang dihadapinya didalam kelas,sehingga penting sekali bagi guru melakukan PTK. Ada beberapa alasan penting mengapa guru harus melaksanakan PTK.
1.      Hubungannya dengan tugas profesional guru
Guru yang profesional tidak akan pernah merasa puas dengan hasil yang pernah dicapainya. Untuk itu guru yang profesional akan segera terus menerus meningkatkan kemampuannya sesuai dengan tugas dan tangguang jawabnya, yakni mengajar. Guru yang profesional selamanya akan berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran. Meningkatkan kualitas pembelajaran hanya akan dapat manakala guru menyadari adanya masalah yang dihadapi, berdasarkan masalah tersebut guru mencari dan merencanakan program pembelajaran yang dapat memeperbaiki dan memecahkan masalah yang selanjutnya melaksanakan program tersebut secara sistematis dan empiris. Semua itu berkaitan erat dengan pelaksanaan PTK
2.      Berkaitan dengan otonomi guru dalam pengelolaan kelas. Artinya guru memiliki tanggung jawab yang penuh untuk  keberhasilan pembelajaran siswa.
3.      Berkenaan dengan pemanfaatan hasil penelitian. Selama ini banyak  penelitian yang telah,sedang dan akan dilakukan oleh para peneliti, akan tetapi hasilnya sulit untuk diterapkan oleh orang lain khususnya guru. Hal ini selain masalah yang dikaji bukan bersal dari kebutuhan dan masalah yang dihadapi guru, akan tetapi juga hasil penelitian yang dilakukan oleh orang lain sulit dipahami oleh guru.




E. Perbedaan penelitian tindakan kelas dengan penelitian lain.

Perbedaan penelitian tindakan kelas dengan penelitian lainnya
No
Aspek
PTK
Penelitian lain
1
Peneliti
dilakukan oleh guru
dilakukan oleh orang yang tidak terlibat dalam kelas (orang luar)
2
Rencana penelitian
direnanakan oleh guru
direncanakan oleh orang luar
3
Munculnya masalah
masalah PTK dirasakan oleh guru
masalahnya dirasakan oleh orang luar
4
Ciri utama
ada tindakan untuk perbaikan
belum ada tindakan
5
Peran
sebagai guru dan peneliti
sebagai peneliti kelas
6
tempat
Kelas
Kelas
7
Proses Pengumpulan data
dilakukan oleh guru atau bantuan orang lain
dilakukan oleh peneliti
8
Hasil Penelitian
langsung dimanfaatkan
menjadi milik sendiri dan belum tentu dimanfaatkan
9
Tujuan
PTK bertujuan untuk menyelesaikan masalah
penelitian yang lain bertujuan untuk membuktikan hipotesis yang ada







BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas adalah poses pengkajian masalah pembelajaran didalam melalui  refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakukan.
Ada 3 peran utama yang dapat dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yakni peran sebagai perencana prograam pembelajaran, pengelolan pembelajaran dan penilai keberhasilan belajar siswa.
Kemampuan yang harus dimiliki oleh guru untuk menjamin kualitas pembelajaran, diantaranya:
a.       Kemampuan untuk membuka dan menutup pelajaran
b.      Kemampuan untuk mengembangkan variasi stimulus
c.       Kemampuan bertanya
d.      Kemampuan guru untuk menyampaikan materi pelajaran melalui bahasa yang komunikatif dan mudah dimengerti oleh siswa
e.       Kemampuan guru untuk memberikan penguatan terhadap respon siswa
Ada beberapa alasan penting mengapa guru harus melaksanakan PTK.
1.      Hubungannya dengan tugas profesional guru
2.      Berkaitan dengan otonomi guru dalam pengelolaan kelas.
3.      Berkenaan dengan pemanfaatan hasil penelitian.

B.  Saran
Pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik itu dari segi penulisan maupun isi makalah. Maka dari itu, pemakalah sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari dosen pembimbing dan pembaca semuanya, demi kebaikan makalah yang akan datang.


[1] Wina Sanjaya. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Kencana,2009.hal.24.
[2] Nana Saodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:PT. Remaja Rosda Karya,2009.hal.140.
[3] Wina Sanjaya.Penelitian Tindakan Kelas...............,hal.25.
[4] Wina Sanjaya. Penelitian.....................hal.26.
[5] http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/Penelitian.Tindakan.Kelas.pdf
[6] Wina Sanjaya. Penelitian................hal.10